Skip ke Konten

Pil Ajaib Parkinson: Kenapa Obat Levodopa Jadi Pahlawan Utama? Panduan Cerdas Mengelola Dosis Agar Gerakan Tetap Normal

Levodopa adalah prekursor dopamin, yang berarti begitu masuk ke otak, ia akan diubah menjadi dopamin yang hilang.
19 Oktober 2025 oleh
JoyofCare

Ketika berbicara tentang pengobatan Parkinson di Indonesia, nama obat yang paling dominan dan efektif adalah Levodopa (L-Dopa). Obat ini dianggap sebagai standar emas (gold standard) terapi simtomatik Parkinson.

Levodopa: Solusi Terbaik Menggantikan Dopamin yang Hilang

Tujuan utama pengobatan Parkinson adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala motorik (tremor, kaku, lambat) dan memperlambat progresivitas penyakit.


Mengenal Tiga Golongan Obat Utama Parkinson

Dokter Spesialis Neurologi  akan meresepkan obat berdasarkan usia pasien, tingkat keparahan gejala, dan toleransi tubuh.

Siap untuk memulai perjalanan kesehatan Anda bersama Joy of Care

Hubungi kami sekarang untuk konsultasi atau informasi lebih lanjut. Tim kami siap membantu Anda setiap langkahnya.


Chat Dokter 

Golongan Obat

Mekanisme Kerja Utama

Kapan Biasanya Digunakan?

1. Prekursor Dopamin

Mengubah diri menjadi dopamin di otak.

Pilihan utama, efektif untuk gejala berat, digunakan di semua tahapan.

2. Agonis Dopamin

Meniru efek dopamin pada reseptor saraf.

Pilihan awal, terutama untuk pasien yang lebih muda (di bawah 65-70 tahun) untuk menunda penggunaan Levodopa.

3. Inhibitor MAO-B & COMT

Mencegah dopamin (alami atau dari obat) terurai terlalu cepat.

Digunakan sebagai pendamping untuk memperpanjang efek Levodopa.

Tantangan Terapi Jangka Panjang: Fenomena Wearing-Off

Penggunaan Levodopa dalam jangka waktu lama (biasanya setelah 4-6 tahun) dapat menyebabkan fenomena wearing-off (efek obat memendek). Pasien di Jakarta dan kota-kota besar mungkin mulai merasakan gejala kembali muncul sebelum jadwal dosis berikutnya.

Apa yang terjadi saat Wearing-Off?

  • Kekakuan, tremor, atau gerakan melambat kembali parah.
  • Durasi kerja obat yang awalnya 4-6 jam, kini hanya bertahan 2-3 jam.
  • Fluktuasi motorik: terjadi kondisi "ON" (gerakan lancar) dan "OFF" (gerakan terhambat) sepanjang hari.

Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter saraf Anda. Dokter dapat melakukan penyesuaian dosis, menambah frekuensi minum obat, atau menambahkan obat pendamping (seperti Inhibitor COMT atau MAO-B) untuk mengatasi masalah ini.

Peran Teknologi Canggih: DBS

Bagi pasien yang mengalami fluktuasi berat yang tidak bisa diatasi dengan obat, teknologi Deep Brain Stimulation (DBS) telah menjadi pilihan standar di banyak rumah sakit besar di Indonesia. DBS adalah operasi bedah saraf minimal invasif yang memasang elektroda di otak untuk mengatur sinyal listrik dan meredakan gejala, membuat pasien kurang bergantung pada obat oral.

Kunci Keberhasilan Terapi: Kepatuhan adalah segalanya. Minum obat Parkinson tepat waktu, disiplin berolahraga, dan konsultasi rutin ke dokter adalah cara terbaik untuk mencegah progresivitas gejala Parkinson dan mempertahankan kualitas hidup terbaik.



di dalam Healthy Aging