Skip to Content

Ortu Sering Lupa? Awas, Mungkin Ini 10 Tanda Demensia yang Sering Kelewat

Sering kita dengar celetukan, "Wah, maklum sudah tua, jadi gampang lupa." Lupa menaruh kacamata, lupa nama tetangga, atau lupa hari terkadang dianggap sebagai hal yang wajar seiring bertambahnya usia
August 12, 2025 by
JoyofCare

Memang benar, ada penurunan fungsi kognitif yang normal terjadi saat kita menua. Tapi, bagaimana jika "lupa" itu menjadi semakin sering, semakin parah, dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari? Di sinilah kita harus waspada. Bisa jadi, itu bukan sekadar "pikun biasa," melainkan tanda awal dari demensia pada lansia.

Demensia bukanlah sebuah penyakit tunggal, melainkan istilah umum yang menggambarkan penurunan fungsi kognitif yang parah hingga mengganggu kemandirian seseorang. Penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia yang paling umum. Mengenali gejalanya sejak dini adalah langkah krusial. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memberikan penanganan yang tepat, memperlambat perkembangannya, dan mempersiapkan dukungan terbaik bagi orang tua kita. Ini adalah bagian penting dari konsep healthy aging, yaitu memastikan masa tua tetap berkualitas.

Banyak keluarga tidak menyadari bahwa perubahan perilaku pada orang tua mereka adalah gejala alzheimer awal. Mereka mungkin menganggapnya sebagai bagian dari proses penuaan atau perubahan karakter. Padahal, dengan deteksi dini, kita bisa melakukan intervensi yang sangat berarti.

Siap untuk memulai perjalanan kesehatan Anda bersama Joy of Care

Yuk, kita kenali bersama 10 tanda awal demensia yang sering kali terlewatkan atau disalahartikan. 

Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dokter atau informasi lebih lanjut. Tim kami siap membantu Anda setiap langkahnya.


Chat Dokter 


1. Gangguan Daya Ingat yang Mengganggu Aktivitas Harian

Ini adalah tanda yang paling klasik. Bukan sekadar lupa janji sesekali, tetapi lupa informasi yang baru saja dipelajari. Contohnya, bertanya hal yang sama berulang kali padahal baru saja dijawab. Mereka mungkin juga jadi sangat bergantung pada catatan pengingat atau anggota keluarga untuk hal-hal yang biasanya bisa mereka urus sendiri.

  • Beda dengan Pikun Biasa: Lupa nama kenalan sesekali, tapi kemudian ingat lagi.
  • Tanda Demensia: Lupa nama anggota keluarga dekat atau lupa percakapan yang baru saja terjadi.

2. Sulit Merencanakan atau Memecahkan Masalah

Kesulitan dalam menyusun dan mengikuti sebuah rencana menjadi tanda yang signifikan. Misalnya, tiba-tiba bingung mengikuti resep masakan yang sudah biasa dibuat, atau kesulitan mengelola keuangan bulanan padahal sebelumnya sangat teliti. Bekerja dengan angka atau mengikuti serangkaian instruksi menjadi tantangan besar.

3. Kesulitan Menyelesaikan Tugas yang Familiar

Tugas-tugas yang tadinya dilakukan dengan mata tertutup kini terasa sulit. Contohnya, kesulitan mengemudi ke supermarket langganan, lupa cara mengoperasikan microwave, atau tidak tahu aturan permainan kartu favoritnya. Ini menunjukkan adanya masalah dalam memori prosedural.

4. Bingung Waktu dan Tempat (Disorientasi)

Penderita demensia bisa kehilangan jejak tanggal, musim, dan berjalannya waktu. Mereka mungkin tidak tahu sekarang tahun berapa atau mengapa mereka berada di suatu tempat. Kadang, mereka merasa berada di masa lalu.

  • Beda dengan Pikun Biasa: Lupa hari ini tanggal berapa, tapi kemudian sadar.
  • Tanda Demensia: Merasa bingung kenapa sudah malam padahal baru saja sarapan.

5. Gangguan Visual dan Spasial

Ini bukan masalah pada mata, tetapi pada cara otak menginterpretasikan apa yang dilihat. Mereka bisa kesulitan membaca, mengukur jarak, atau membedakan warna. Saat berkendara, mereka mungkin kesulitan memperkirakan jarak dengan mobil lain. Mengambil gelas di atas meja pun bisa jadi sulit karena otak salah memperkirakan posisinya.

6. Masalah Baru dalam Berbahasa (Lisan dan Tulisan)

Mereka sering kali kesulitan mencari kata yang tepat saat berbicara. Mereka mungkin berhenti di tengah percakapan dan tidak tahu harus melanjutkan bagaimana. Kosakata mereka bisa menyempit, dan kadang mereka menggunakan kata yang tidak pas untuk menamai sebuah benda, misalnya menyebut "alat tulis" untuk sebuah sendok.

7. Sering Salah Menaruh Barang dan Tidak Bisa Menelusurinya Kembali

Kita semua pernah salah menaruh kunci. Namun, penderita demensia sering meletakkan barang di tempat yang sangat tidak wajar, misalnya menaruh dompet di dalam kulkas. Parahnya lagi, mereka tidak bisa mengingat kembali langkah-langkah yang mereka lakukan untuk menemukannya dan sering kali menuduh orang lain mencuri barang tersebut.

8. Penurunan Kemampuan Membuat Keputusan

Kemampuan untuk membuat penilaian atau keputusan yang baik menurun drastis. Contohnya, mereka bisa memberikan uang dalam jumlah besar kepada telemarketer, atau tidak lagi memperhatikan kebersihan diri seperti mandi atau berganti pakaian. Mereka kurang bisa menimbang konsekuensi dari sebuah tindakan.

9. Menarik Diri dari Pergaulan Sosial

Akibat kesulitan mengikuti percakapan atau merasa tidak percaya diri, mereka cenderung mulai menarik diri. Mereka mungkin berhenti melakukan hobi, enggan datang ke acara kumpul keluarga, atau tidak lagi tertarik pada kegiatan sosial yang dulu mereka nikmati. Ini sering disalahartikan sebagai kemalasan atau depresi.

10. Perubahan Mood dan Kepribadian

Perubahan kepribadian bisa sangat kentara. Seseorang yang tadinya ceria bisa menjadi mudah bingung, curiga, depresi, penakut, atau cemas. Mereka mudah kesal atau marah, baik di rumah maupun di lingkungan baru yang membuat mereka tidak nyaman.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Tanda-tanda Ini?

Melihat tanda-tanda ini pada orang yang kita sayangi tentu membuat khawatir. Namun, jangan panik.

  1. Observasi dan Catat: Buat catatan spesifik tentang gejala yang muncul, kapan terjadinya, dan seberapa sering.
  2. Ajak Bicara dengan Empati: Jangan langsung menghakimi atau menguji ingatan mereka. Sampaikan kekhawatiran Anda dengan lembut.
  3. Konsultasi ke Dokter: Ajak orang tua untuk memeriksakan diri ke dokter, idealnya dokter spesialis saraf (neurolog) atau psikiater geriatri. Pemeriksaan medis dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab lain (seperti kekurangan vitamin atau masalah tiroid) dan memberikan diagnosis yang tepat.
  4. Cari Dukungan: Perawatan lansia dengan demensia adalah sebuah maraton. Anda tidak sendirian. Cari informasi dari komunitas Alzheimer, dan pertimbangkan bantuan profesional seperti layanan perawat di rumah dari Joyofcare.net yang bisa membantu memantau kondisi, memberikan stimulasi, dan meringankan beban keluarga.

Mengenali tanda demensia sejak dini adalah bentuk cinta dan kepedulian terbesar kita. Ini membuka jalan untuk perawatan yang lebih baik, menjaga martabat mereka, dan memastikan sisa hidup mereka tetap penuh makna dan kebahagiaan.